Setelah kejadian Adam dan Hawa memakan buah khuldi itu (Disini),Allah SWT kemudian memerintahkan kepada Jibril untuk mengeluarkan Adam dan istrinya(Hawa) merak,Ular,dan Iblis yang masih berada di dalam sorga ke dunia. Mengetahui akan dikeluarkan dari sorga, Adam berdiri dan menyeru-nyeru sambil menangis, karena akan berpisah dengan tempat yang dicintainya itu. Namun pa mau dikata takdir berbicara lain.
Maka berjalanlah mereka keluar dari sorga. Adam paling depan, menyusul Hawa, kemudian merak serta ular di belakangnya, dan terakhir iblis. Adam diturunkan di Sarandeep ( India), Hawa di Jeddah, merak di laut,ular di Isafahan, dan Iblis di Basrah (Irak). Dengan diturunkannya ke bumi,Adam selalu menangis, karena penyesalannya telah melanggar perintah Allah SWT..Konon sampai dua ratus tahun lamanya ia menangis, seraya mengucapkan do'a pengampunan :
" Robbanaa zolamnaa an fuusanaa wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khoosiriin".
Begitu banyak air matanya yang mengalir, terbentuklah menjadi aliran-aliran sungai. Dari tebing-tebing sungai itu terbentuk pula kurma, delima, gahru, ababar, cendana, kayu mansi, dan qarnafal.Seekor binatang yang bernama Tha'irun-nasar melihat Adam menangis, ia ikut pula menangis. Binatang-binatang lain yang mengetahuinya ikut pula menangis. Sementara itu, Hawa pun sama pula menangis. Dari air matanya, jadilah celak dan hinai. Sedangkan yang mengalir ke laut menjadi mutiara yang nantinya menjadi perhiasan.
Hingga pada suatu hari, Jibril datang kepada Nabi Adam as, dan berjata : " Hai nabi Allah Adam, " Hajja qobla minal maut," artinya Naik hajilah engkau terlebih dahulu sebelum wafat." Begitu mendengar kata mati, Nabi Adam as bergetar ketakutan. " Ke mana jalanku Jibril?" tanya nabi Adam. " Ka'bah Allah ta'ala" jawab Jibril. Menerima perintah itu, Nabi Adam as pun berangkat menunaikan ibadah haji. Konon, wilayah yang menjadi tempat pemberhentian nabi Adam as kelak akan menjadi negeri yang makmur dan besar.Berapa waktunya Adam as mengadakan perjalanan. Akhirnya sampai juga di Baitul makmur. Di sana Adam as berjumpa dengan banyak Malaikat.Mereka berkata kepada Adam as, " Ya Nabi Alah, Adam dua ribu tahun lamanya kami thawaf pada Baitul Makmur ini".
Datang pula ke Padang Arafah, lalu ke Jabal Rahmah. Di sini dia duduk seraya melihat ke Padang Arafah. Dari kejauhan terlihat ada seorang yang tengah berjalan ke arahnya. Semakin dekat wajahnya semakin di kenal. Ternyata yang dilihatnya dalah Hawa, istrinya. Digandengnya Hawa ke sampingnya. Keduanya pun menangis haru, takut terhadap Alah SWT, dan sedih telah meninggalkan sorga. Para Malaikat di langit yang menyaksikan kejadian tersebut, turut pula menangis haru. Allah SWT pun berkenan menyingkapkan hijab dari penglihatan Adam as, untuk melihat 'Arsy Allah. Di tiang 'Arsy itu Nabi Adam as melihat tertera kalimat "LAA ILAHA ILLALLAAH MUHAMMADAN RASUULULLAH."
Sembah Nabi Adam as, " Ya Tuhanku, demi kemuliaan nama-Mu yang tersurat pada tiang 'Arsy itu, hamba bertobat kepada-Mu, dan bukakan pintu tobat kepada hamba-Mu ini;"
Firman Allah SWT melalui Jibril, " Ya Adam, telah deiperkenankan oleh Tuhanmu terhadap tobatmu itu.Hai Adam, jika tatkala engkaudi dalam sorga itu minta syafaat kepada yang empunya nama itu, niscaya tidaklah engkau akan dikeluarkan dari dalam sorga. Ketika dikerjakan oleh mereka amal saleh, maka mereka itu Kumasukkan ke dalam sorga. Dan barangsiapa tidak percaya terhadap Aku, dan rasul-Ku, di samping itu menyembah kepada selain Aku, maka sesungguhnya akan Kumasukkan dia ke dalam neraka.
Hai Adam, tidakkah dahulu telah Kularang terhadap engkau bahwa hendaklah jangan kau dekati pohon khuldi itu, dan hendaklah kau ambil iblis itu sebagai musuh bagi kamu berdua? Namun, kamu tidak ikut terhadap perkataan-Ku, maka jadilah engkau sekarang bersama-sama dengan dia di dalam duni ini.
" Hai Adam, tidakkah Aku akan mencegah seseorang tatkala ia berbuat durhaka kepada-Ku, karena telah Kularang kepada dia sebelumnya. Hai Adam, sekarang pun Kuingatkan engkau, jangan diperdayajan oleh iblis sebagaimana halnya diperdayakannya engkau tatkala ada di dalam sorga,dan lagi akan diperdayakannya anak cucumu seperti diperdayakannya engkau."
Bergetarketakutan Nabi Adam as dan Hawa mendengar firman Allah SWT tersebut.Bersujudlah mereka kehadirat Allah SWT seraya menangis. "Ya Tuhanku,Engkau juga Tuhan Yang Maha Pengampun terhadap dosa kami, dan mengasihi kami, maka peliharalah oleh-Mu kami dari bencana iblis 'alay laknat' itu. Dan jauhkanlah kami darinya." Lalu Allah SWT memanggil Malaikat0-Nya, yaitu Hajarul Aswad "Mana Hajarul Aswad?" Mendengar perkataan itu, Hajarul Aswad pun datang bersembah kepada Allah SWT." Pergilah engkau berjanji setia dengan Adam ke bumi, dan tuliskan olehmu seluruh janji-Ku Adam da anak cucunya," perintah Allah SWT. Hajarul Aswad pun turun ke bumi.
Dituliskan seluruh anak cucu Adam yang kemungkinan akan mengisi sorga dan neraka. Setealah selesai, surat itu diperintahkan oleh Allah SWt kepada malaikat-Nya untuk dimasukkan ke dalam mulut Hajarul Aswad. Selanjutnya, Hajarul Aswad dikehendaki oleh Allah SWT menjadi batu. Pada awalnya batu itu berwarna putih. Oleh karena proses alamiah ( seprti terkena hujan dan panas matahari), maka beberapa lama kemudian batu itu berubah warna menjadi hitam. Yang kelak, di hari akhirat, Hajarul Aswad akan kembali menjadi Malaikat, dan memberitahukan apa yang ada di tulisannya itu.
Maka berjalanlah mereka keluar dari sorga. Adam paling depan, menyusul Hawa, kemudian merak serta ular di belakangnya, dan terakhir iblis. Adam diturunkan di Sarandeep ( India), Hawa di Jeddah, merak di laut,ular di Isafahan, dan Iblis di Basrah (Irak). Dengan diturunkannya ke bumi,Adam selalu menangis, karena penyesalannya telah melanggar perintah Allah SWT..Konon sampai dua ratus tahun lamanya ia menangis, seraya mengucapkan do'a pengampunan :
" Robbanaa zolamnaa an fuusanaa wa illam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khoosiriin".
Begitu banyak air matanya yang mengalir, terbentuklah menjadi aliran-aliran sungai. Dari tebing-tebing sungai itu terbentuk pula kurma, delima, gahru, ababar, cendana, kayu mansi, dan qarnafal.Seekor binatang yang bernama Tha'irun-nasar melihat Adam menangis, ia ikut pula menangis. Binatang-binatang lain yang mengetahuinya ikut pula menangis. Sementara itu, Hawa pun sama pula menangis. Dari air matanya, jadilah celak dan hinai. Sedangkan yang mengalir ke laut menjadi mutiara yang nantinya menjadi perhiasan.
Hingga pada suatu hari, Jibril datang kepada Nabi Adam as, dan berjata : " Hai nabi Allah Adam, " Hajja qobla minal maut," artinya Naik hajilah engkau terlebih dahulu sebelum wafat." Begitu mendengar kata mati, Nabi Adam as bergetar ketakutan. " Ke mana jalanku Jibril?" tanya nabi Adam. " Ka'bah Allah ta'ala" jawab Jibril. Menerima perintah itu, Nabi Adam as pun berangkat menunaikan ibadah haji. Konon, wilayah yang menjadi tempat pemberhentian nabi Adam as kelak akan menjadi negeri yang makmur dan besar.Berapa waktunya Adam as mengadakan perjalanan. Akhirnya sampai juga di Baitul makmur. Di sana Adam as berjumpa dengan banyak Malaikat.Mereka berkata kepada Adam as, " Ya Nabi Alah, Adam dua ribu tahun lamanya kami thawaf pada Baitul Makmur ini".
Datang pula ke Padang Arafah, lalu ke Jabal Rahmah. Di sini dia duduk seraya melihat ke Padang Arafah. Dari kejauhan terlihat ada seorang yang tengah berjalan ke arahnya. Semakin dekat wajahnya semakin di kenal. Ternyata yang dilihatnya dalah Hawa, istrinya. Digandengnya Hawa ke sampingnya. Keduanya pun menangis haru, takut terhadap Alah SWT, dan sedih telah meninggalkan sorga. Para Malaikat di langit yang menyaksikan kejadian tersebut, turut pula menangis haru. Allah SWT pun berkenan menyingkapkan hijab dari penglihatan Adam as, untuk melihat 'Arsy Allah. Di tiang 'Arsy itu Nabi Adam as melihat tertera kalimat "LAA ILAHA ILLALLAAH MUHAMMADAN RASUULULLAH."
Sembah Nabi Adam as, " Ya Tuhanku, demi kemuliaan nama-Mu yang tersurat pada tiang 'Arsy itu, hamba bertobat kepada-Mu, dan bukakan pintu tobat kepada hamba-Mu ini;"
Firman Allah SWT melalui Jibril, " Ya Adam, telah deiperkenankan oleh Tuhanmu terhadap tobatmu itu.Hai Adam, jika tatkala engkaudi dalam sorga itu minta syafaat kepada yang empunya nama itu, niscaya tidaklah engkau akan dikeluarkan dari dalam sorga. Ketika dikerjakan oleh mereka amal saleh, maka mereka itu Kumasukkan ke dalam sorga. Dan barangsiapa tidak percaya terhadap Aku, dan rasul-Ku, di samping itu menyembah kepada selain Aku, maka sesungguhnya akan Kumasukkan dia ke dalam neraka.
Hai Adam, tidakkah dahulu telah Kularang terhadap engkau bahwa hendaklah jangan kau dekati pohon khuldi itu, dan hendaklah kau ambil iblis itu sebagai musuh bagi kamu berdua? Namun, kamu tidak ikut terhadap perkataan-Ku, maka jadilah engkau sekarang bersama-sama dengan dia di dalam duni ini.
" Hai Adam, tidakkah Aku akan mencegah seseorang tatkala ia berbuat durhaka kepada-Ku, karena telah Kularang kepada dia sebelumnya. Hai Adam, sekarang pun Kuingatkan engkau, jangan diperdayajan oleh iblis sebagaimana halnya diperdayakannya engkau tatkala ada di dalam sorga,dan lagi akan diperdayakannya anak cucumu seperti diperdayakannya engkau."
Bergetarketakutan Nabi Adam as dan Hawa mendengar firman Allah SWT tersebut.Bersujudlah mereka kehadirat Allah SWT seraya menangis. "Ya Tuhanku,Engkau juga Tuhan Yang Maha Pengampun terhadap dosa kami, dan mengasihi kami, maka peliharalah oleh-Mu kami dari bencana iblis 'alay laknat' itu. Dan jauhkanlah kami darinya." Lalu Allah SWT memanggil Malaikat0-Nya, yaitu Hajarul Aswad "Mana Hajarul Aswad?" Mendengar perkataan itu, Hajarul Aswad pun datang bersembah kepada Allah SWT." Pergilah engkau berjanji setia dengan Adam ke bumi, dan tuliskan olehmu seluruh janji-Ku Adam da anak cucunya," perintah Allah SWT. Hajarul Aswad pun turun ke bumi.
Dituliskan seluruh anak cucu Adam yang kemungkinan akan mengisi sorga dan neraka. Setealah selesai, surat itu diperintahkan oleh Allah SWt kepada malaikat-Nya untuk dimasukkan ke dalam mulut Hajarul Aswad. Selanjutnya, Hajarul Aswad dikehendaki oleh Allah SWT menjadi batu. Pada awalnya batu itu berwarna putih. Oleh karena proses alamiah ( seprti terkena hujan dan panas matahari), maka beberapa lama kemudian batu itu berubah warna menjadi hitam. Yang kelak, di hari akhirat, Hajarul Aswad akan kembali menjadi Malaikat, dan memberitahukan apa yang ada di tulisannya itu.
0 komentar:
Posting Komentar